Thursday, March 24, 2011

Parah !!! Ibu Upah Anak Angkat Rp 2 Juta Untuk Bunuh Anak Kandung Sendiri


Kesal dengan perlakuan anaknya, ibu kandung Agnes Kharisma membayar anak angkatnya Rp 2 juta untuk membunuh anaknya sendiri yang tiada lain Agnes alias Risma. M, ibu dari Agnes Kharisma menurut Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Gatot Edi Pramono, menjelaskan bahwa S yang tiada lain anak angkat dari M dan temannya U dibayar Rp 2 juta.

Agnes Kharisma dibunuh saudara angkat atas perintah sang Ibu

Agnes Kharisma dibunuh saudara angkat atas perintah sang Ibu

“Kedua pelaku S dan U mengaku dibayar Rp 2 juta untuk melakukan pembunuhan,” kata Gatot di Mapolres Jakarta Selatan, Rabu (23/3/2011). Seusai membunuh Agnes dan membuangnya ke selokan di sekitar Jagakarsa, Jakarta Selatan pada 10 Februari 2011. Para pelaku langsung melarikan diri. Pelaku S pulang ke rumahnya di kawasan Bekasi dan U langsung pulang kampung di Jawa Timur.

“Mereka ditangkap di kediamannya kecuali M ditangkap saat pemeriksaan di Polres Jakarta Selatan,” kata Gatot Edi. M mengakui kepada polisi telah merencanakan pembunuhan tersebut dengan anak angkatnya S. Ketiga tersangka saat ini dijerat pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman 20 tahun dan maksimal hukuman mati.

Sempat diwartakan sebelumnya, masyarakat di Jalan Joe, Jagakarsa, Jakarta Selatan digemparkan dengan penemuan mayat tanpa busana di sebuah selokan tepat didepan kios ponsel. Saat itu warga menduga kalau mayat tersebut adalah orang gila yang biasa lewat dilokasi.

Namun, setelah dilakukan penyidikan ternyata mayat tersebut Agnes yang menghilang sejak tiga hari sebelum ditemukan. Awalnya Agnes diduga dibunuh teman laki-lakinya, tetapi belakangan Agnes diketahui dibunuh ibu kandungnya bersama dua pelaku lainnya. Sang ibu mengaku membunuh anaknya lantaran merasa sakit hati dengan perlakuan anaknya yang tidak memandangnya sebagai ibu bahkan Agnes sempat mengusir dirinya.




sumber :http://ruanghati.com/2011/03/24/ibu-upah-anak-angkat-rp-2-juta-untuk-bunuh-anak-kandung-sendiri/

No comments:

Post a Comment